Bergabung dalam sebuah Production House

             Salah satu hobi saya yang lainnya adalah film-making. Saya sangat mengapresiasi film dan menyukai seluk beluk perfilman. Menurut saya, film adalah karya seni yang lengkap. Film melibatkan seni teater/peran, seni pengambilan gambar/fotografi, seni menulis (digunakan saat menulis script cerita), seni musik (saat menentukan background music) dan melibatkan dedikasi yang tinggi serta menuntut kerja sama tim yang kompak. Selain itu, menurut saya, membuat film juga mengasah jiwa kepemimpinan.

           Dalam tulisan saya sebelumnya, saya bercerita bagaimana saya pernah menangani sebuah film sebagai seorang sutradara. Kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya ikut production house.

          Saya yang sudah memasuki tahun ketiga dalam perkuliahan saya, memutuskan untuk tidak terlalu aktif lagi dalam UKM karena ingin fokus belajar. Menurut saya, yang penting saya sudah dapat kesempatan belajar dan setidaknya sudah menyumbangkan salah satu film saya sebagai balas budi. Namun, saya tidak ingin melepaskan hobi saya begitu saja. Maka saya pun memutuskan untuk masuk ke sebuah Production House bernama Good Dreams Factory Studio. Production House berbasis perfilman ini akhirnya menerima saya. Bahkan di karya debut saya bersama GDFStudio ini, saya didapuk menjadi tokoh utama di film 'Prejudice' yang menurut saya cukup menuai kesuksesan di Youtube.
Sejauh ini, Prejudice telah mencapai 6000 views.

Saya senang dapat bergabung dalam sebuah Production House. Karena selain saya dapat melanjutkan hobi saya, saya juga dapat terus belajar tentang banyak hal,, terutama profesionalitas dalam bekerja. Saat ini pun, kami sedang mengerjakan sebuah project film berjudul "Bubur Pak Jeno".





-Fernando Vigilio

Komentar